• Home
  • Privacy Policy
  • About Us
  • Sitemap
  • Contact Us

Catatan Akuntansi

  • Akuntansi Dasar
  • Aset
  • Liabilitas
  • Ekuitas
  • Laporan Keuangan
  • Jurnal
Home » Akuntansi Dasar » Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya
Sunday, 7 February 2016

Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya

Akuntansi Dasar
Sunday, 7 February 2016
Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya – Sistem akuntansi perpetual dan periodik tidak terlepas dari persediaan, karena kedua sistem pencatatan tersebut adalah sistem pencatan persediaan. Kalian pasti sudah tahu apa itu persediaan. Saya disini tidak membahas persediaan tapi akan membahas sistem pencatatan persediaan. Dalam pencatatan pesediaan dalam akuntansi terdapat dua sistem pencatatan, yaitu pencatatan dengan sistem perpetual dan periodik. Sistem pencatatan perpetual dan periodik dalam perusahaan sangat menentukan bagaimana pencatatan akuntansi persediaan. Sistem akuntansi persediaan diterapkan dalam suatu perusahaan digunakan untuk mengelola persediaan supaya lebih efektif dalam pengawasnnya.

Perbedaan Sistem Periodik Dengan Perpetual

1. Sitem Periodik
Dalam akuntansi perdeiaan periodic, ketika melakukan pembelian persediiaan maka persediaan yang dibeli dicatat dengan mendebit pembelian dan mengkredit kas/utang.

Dalam penentuan nilai saldo akhir, nilai saldo akhir dihitung dengan menghitung nilai fisik persediaan atau stock opname kemudian nilai fisik persediaan dikalian dengan Harga Pokok Penjualan satuan barang.

2.  Sistem Perpetual
Ketika melakuakan transaksi, yaitu pembelian persediaan. Maka dicatat dengan mendebet akun persediaan dan mencatat akun kas/utang di kredit. Harga Pokok Penjualan langsung dicatat pada saat transaksi penjualan yaitu dengan mendebit Harga Pokok Penjualan dan mencatat akun persediaan di kredit.

Dalam menentukan nilai saldo akhir, jika memakai sistem perpetual tidak perlu melakukan penghitungan fisik atau stock opname, karena nilai persediaan sudah langsung dicatat pada saat pernjurnalan.

Contoh Jurnal Sistem Periodik dan Perpetual

PT. XYZ mempunyai persediaan barang dagangan sebanyak 20 unit harga per unit Rp 500 (Rp 10.000), kemudian membeli barang dagangan 30 unit dengan harga per unit Rp 500 (Rp 15.000). Kemudian menjual barang dagangannya sebanyak 10 unit harga per unit Rp 1.000 (Rp 10.000). 

1. Sistem Periodik
Ketika terjadi pembelian persediaan
Akun
Debit
Kredit
Pembelian
Rp15.000

     Utang

Rp15.000

Ketika terjadi penjualan
Akun
Debit
Kredit
Piutang
Rp10.000

     Penjualan

Rp10.000

Dalam sistem periodic diakhir periode memerlukan penyesuaian, yaitu:
Akun
Debit
Kredit
Persediaan
Rp10.000

Harga Pokok Penjualan
Rp5.000
      Pembelian

Rp15.000

Jika terjadi retur pembelian
Akun
Debit
Kredit
Utang
Rp2.000

     Retur Pembelian

Rp2.000

Jika terjadi retur penjualan
Akun
Debit
Kredit
Retur Penjualan
Rp3.000

     Piutang Dagang

Rp3.000


2. Sitem Perpetual
Ketika terjadi pembelian perseidaan
Akun
Debit
Kredit
Persediaan
Rp15.000

     Kas/Utang

Rp15.000

Ketika terjadi penjualan
Akun
Debit
Kredit
Kas/Piutang
Rp10.000

     Penjualan

Rp10.000
Harga Pokok Penjualan
Rp5.000

      Persediaan

Rp5.000

Jika terjadi retur pembelian
Akun
Debit
Kredit
Utang
Rp2.000

     Persediaan

Rp2.000

Jika terjadi retur penjualan
Akun
Debit
Kredit
Retur Penjualan
Rp3.000

     Piutang

Rp3.000
Persediaan
Rp1.500

     Harga Pokok Penjualan

Rp1.500

Baca Juga Perbedaan Akuntansi Basis Akrual (Accrual Basis) dengan Basis Kas (Cash Basis)


Penggunaan sistem periodik atau perpetual tergantung dari kondisi suatu perusahaan, demikianlah sedikit penjelasan Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya. Semoga sedikit penjelasan ini bisa membantu pembaca.
Share this article :
Tweet
✚
Newer Post Older Post Home

Artikel Terpopuler

  • Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya
  • Metode LIFO, FIFO, AVERAGE Dalam Akuntansi Persediaan
  • Pengertian Ekuitas (Equity) Beserta Jenis-jenis/Contoh-contohnya
  • Pengertian Beban Pokok Penjualan dan Cara Menghitng Beban Pokok Penjualan
  • Siklus Akuntansi Beserta Gambarnya
  • Perbedaan Akuntansi Basis Akrual (Accrual Basis) dengan Akuntansi Basis Kas (Cash Basis)
  • Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi dan Pembahasannya
  • Neraca dan Unsur - unsur Neraca
  • Utang Usaha
  • Pengertian Pendapatan (Income) Dalam Akuntansi
Powered by Blogger.

Copyright © Catatan Akuntansi Template by Mas yadi | Powered by Blogger