• Home
  • Privacy Policy
  • About Us
  • Sitemap
  • Contact Us

Catatan Akuntansi

  • Akuntansi Dasar
  • Aset
  • Liabilitas
  • Ekuitas
  • Laporan Keuangan
  • Jurnal
Home » Aset » Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi dan Pembahasannya
Saturday, 5 March 2016

Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi dan Pembahasannya

Aset
Saturday, 5 March 2016
Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi danPembahasannya – kali ini saya akan sedikit membahas mengenai depresiasi. Depresiasi yang saya magsud disini bukan depresiasi gangguan jiwa hehehe….tapi depresiasi yang akan saya bahas adalah depresiasi dalam akuntansi atau yang sering disebut dengan penyusutan. Depresiasi ini berkaitan dengan aset tetap, aset tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai nilai manfaat lebih dari satu periode akuntansi, karena pemakaian aset tetap tersebut maka kemampuan potensial aset tetap tersebut akan semakin berkurang. Jadi, biaya biaya perolehan aset tetap harus dialokasikan sepanjang umur dari aset tetap tersebut secara sistematis. Nah, supaya lebih jelasnya kita pahami dulu apa itu pengertian depresiasi

.

Pengertian Depresiasi

Depresi adalah metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari aset tetap untuk menyusutkan nilai aset tetap tersebut. Sebelum mengalokasikan nilai aset tetap, kita harus mengetahui apa saja yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam mengalokasikan nilai aset tetap sebagai biaya depresiai. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu, nilai biaya aset tetap yang didepresiasikan, taksiran masa manfaat dari aset tetap, dan metode depresiasi atau penyusutan yang sesuai untuk digunakan.

Biaya yang dialokasikan untuk penyusutan aset tetap harus diukur secara sistematis dengan mempertimbangkan nilai biaya dari aset tetap yang akan didepresiasikan selama perkiraan periode manfaat aset. Nilai biaya aset yang akan didepresiasikan adalah nilai yang akan dialokasikan selama masa manfaat dari aset.

Masa manfaat aset adalah perkiraan jangka waktu suatu aset dapat digunakan. Ketika mau menentukan umur manfaat dari aset tetap yang akan didepresiasikan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan mulai dari perubahan teknologi, perkiraan penggunaan aset, lama waktu kerusakan normal dari aset, penggunaan dari aset tetap, dan masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

Dan ketika menentukan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya aset yang sesuai adalah dilihat dari pengguanaan aset tetap. Menggunakan metode depresiasi tidak harus baku dengan salah satu metode, perusahaan bisa meilih sesuai dengan kegiatan usaha.

Metode Depresiasi

Metode depresiasi adalah cara yang digunakan untuk mengalokasikan penyusutan nilai aset secara sistematis selama masa manfaat aset. Metode yang digunakan oleh suatu perusahaan harus mencerminkan perkiraan pola penggunaan aset.
Ada tiga metode depresiasi yang umum digunakan oleh suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Metode garis lurus
Metode ini akan menghasilkan pembebanan yang konstan selama manfaat aset, metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Dengan menggunakan metode ini, biaya depresiasi dihitung dengan mengalokasikan nilai aset yang didepresiasikan selama masa manfaat aset secara sama untuk setiap periodenya.

Rumus metode garis lurus

Biaya Depresiasi   =  ((Biaya Perolehan Aset-Nilai residu))/(Masa Manfaat Aset)


Misalkan: 
Biaya Perolehan aset yaitu Rp 210.000.000
Nilai Residu yaitu Rp 25.000.000
Masa manfaat aset yaitu 5 Tahun

Biaya Depresiasi   =  ((210.000.000-25.000.000))/(5 tahun) = 37.000.000 per tahun

Maka jurnal penyesuaian untuk biaya depresiasi tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya depresiasi
37.000.000

        Akumulasi depresiasi

37.000.000

Metode ini akan membuat nilai buku suatu aset akan mengalami penurunan yang konstan, nilai buku aset merupakan selisih antara biaya perolehan aset dengan nilai akumulasi depresiasi.

Metode Pembebanan Menurun
Metode ini menghasilkan biaya depresiasi yang semakin menurun selama masa manfaat aset. Artinya pada tahun-tahun awal biaya depresiasinya  lebih tinggi dan di akhir tahun biaya depresiasinya rendah. Metode pembebanan menurun ini terbagi menjadi dua, yaitu metode jumlah angka tahun dan metode saldo menurun.

Metode jumlah angka tahun, biaya depresiasi menggunakan metode ini ditentukan dengan mengalikan niaya depresiasi dengan fraksi tahun sebagai tariff pembebanan depresiasi. Tariff pembebenan depresiasi merupakan rasio denominatonya adalah jumlah tahun penggunaan aset. Misalkan aset dengan masa manfaat 5 tahun maka denominator 15 (5+4+3+2+1) dan numeratornya adalah jumlah tahun sisa pada awal tahun yang belum di depresiasi. Maka fraksi depresiasinya adalah 5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15.

Rumus metode jumlah angka tahun

Biaya Depresiasi = Fraksi Depresiasi x (Nilai Perolehan Aset – Nilai Residu


Misalkan pencatatan beban depresiasi pada akhir tahun ke tiga, maka dapat dihitung dengan cara berikut:

Biaya Depresiasi   =  3/15  x (210.000.000-25.000.000) =  3/15  x 185.000.000
                              = 37.000.000

Maka biaya depresiasi pada tahun kedua dicatat dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
Biaya depresiasi
37.000.000

        Akumulasi depresiasi

37.000.000

Metode saldo menurun, dengan menggunakan metode ini pembebanan biaya depresiasi adalah membebankan depresiasi dengan nilai yang lebih tinggi pada awal tahun dan akan berkurang pada akhir tahun secara gradual. Untuk mencari biaya depresiasi dengan metode ini adalah dengan mengalikan nilai buku aset dengan tariff depresiasi, terif depresiasi dinyatakan dengan persentase. Tarif persentase metode ini biasanya dua kalilipat dari tariff garis lurus, misalkan masa manfaat 5 tahun mempunyai tariff 40%, yaitu dua kali lipat dari tariff garis lurus 1/5 atau 20%).

Rumus metode saldo menurun adalah sebagai berikut:

Biaya Depresiasi = Nilai Buku Awal Tahun x Tarif Saldo Menurun
         
Contoh perhitungan:

Biaya Depresiasi = 210.000.000 x 40% = 84.000.000

Maka pencatatan beban depresiasi pada tahun kedua dicatat pada jurnal penyesuain sebai berikut:
Biaya depresiasi
84.000.000

        Akumulasi depresiasi

84.000.000

Metode Unit Produksi
Pembebanan depresiasi dengan metode ini tidak melihat dari waktu penggunaan aset, tetapi dari penggunaan atau produktifitas aset. Output yang diproduksi atau input yang digunakan adalah untuk menentukan umur aset yang akan didepresiasikan.

Rumus metode unit produksi, yaitu sebagai berikut:

Biaya Depresiasi   =  ((Biaya Perolehan Aset-Nilai residu)  x Jam Penggunaan)/(Estimasi Jam Pengunaan Total)

Misalkan suatu aset digunakan selama 4.000 jam, maka perhitungan biaya depresiasi adalah sebagi berikut:

Biaya Depresiasi   =  ((210.000.000 - 25.000.000)  x 4.000)/40.000 = 18.500.000

Maka pencatatn pada jurnal penyesuaian berdasarkan perhitungan tersebut dicatat sebagai berikut:
Biaya depresiasi
84.000.000

        Akumulasi depresiasi

84.000.000 


Demikianlah sedikit penjelasan mengenai Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi danPembahasannya, semoga sedikit penjelasan diblog ini bisa membantu.
Share this article :
Tweet
✚
Newer Post Older Post Home

Artikel Terpopuler

  • Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya
  • Metode LIFO, FIFO, AVERAGE Dalam Akuntansi Persediaan
  • Pengertian Ekuitas (Equity) Beserta Jenis-jenis/Contoh-contohnya
  • Pengertian Beban Pokok Penjualan dan Cara Menghitng Beban Pokok Penjualan
  • Siklus Akuntansi Beserta Gambarnya
  • Perbedaan Akuntansi Basis Akrual (Accrual Basis) dengan Akuntansi Basis Kas (Cash Basis)
  • Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Dalam Akuntansi dan Pembahasannya
  • Neraca dan Unsur - unsur Neraca
  • Utang Usaha
  • Pengertian Pendapatan (Income) Dalam Akuntansi
Powered by Blogger.

Copyright © Catatan Akuntansi Template by Mas yadi | Powered by Blogger