Pengertian persedian dan pembahasannya – Bagi setiap
perusahaan baik yang bergerak dalam pmberian jasa, perusahan dagang, ataupun perusaan manufaktur
pasti mempunyai aset yang berbentuk persediaan. Benda yang dapat dikategorikan
sebagai persediaan adalah tergantung dari usaha yang diajalankan, karena
berbeda jenis usaha berbeda pula kategori persediaan. Apakah itu persediaan?
Pengertian Persediaan
Persediaan adalah aset yang dijual perusahaan untuk
mendukung jenis usahanya, baik yang bergerak dibidang jasa, manufaktur, ataupun
dagang. Perusahaan yang bergerak dibidang properti menganggap gedung atau
perumahan sebagai persediaan, karena gedung atau perumahan adalah aset yang
dijual perusahaan yang bergerak dibidang penjualan properti. Namun, bagi
perusahaan lain yang jenis usahanya bukan bergerak dalam penjualan properti
menganggap gedung atau rumah sebagai aset tetap.
Klasifikasi persediaan antara satu perusahan dengan
perusahaan lain dapat berbeda-beda. Bagi perusahaan jasa, yang diklasifikasikan
sebagai persediaan adalah biaya jasa yang belum diakui pendapatannya. Biaya
jasa yang dikategorikan sebagai persediaan itu meliputi biaya tenaga kerja dan
biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani pemberian jasa. Bagi
perusahaan dagang yang diklasifikasikan sebagai persediaan adalah barang
dagangan yang dibeli kemudian untuk dijual kembali, perusahaan dagang ini
mencatat persediaan sebagai persediaan barang dagang.
Sistem Pencatatan Persdiaan
Ketika melakukan pencatatan persediaa ada sistem pencatatan
persediaan yang harus perlu diketahui, yaitu sitem pencatatn periodic dan
perpetual. Sistem pencatatan persediaan sudah pernah dibahas pada blog ini (Baca:
Perbedaan Sistem Periodik dengan Perpetual Beserta Contoh Jurnalnya). Sistem pencatatan
periodik adalah sistem pencatatan persediaanyang kuantitas persediaan
ditentukan saat perhitungan fisik (stock
opname). Sistem pencatatan perpetual adalah sistem pencatatan persediaan
dilakukan secara terus menerus mengikuti perubahan nilai persediaan. Terdapat tiga
metode yang digunakan untuk mengitung nilai persediaan akhir dan beban pokok
penjualan, yaitu metode masuk terakhir keluar pertama (Last in first out – LIFO), metode masuk pertama keluar pertama (First in first out – FIFO), dan metode
rata-rata tertimbang.